Kompetensi sosial dan emosional penting bagi seorang guru dalam melayani murid-
muridnya. Hal ini dimaksudkan agar guru sebagai pendidik memiliki kesadaran diri, mampu memenejemen dirinya secarabaik, memiliki kesadaran sosial yang tinggi, memiliki keterampilan berelasi yang baik, dan bisa mengambil keputusan yang bertanggungjawab, dimana hal itu sangat dibutuhkan guru agar bisa menuntun anak atau murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya sebagaimana filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Kompetensi sosial dan emosional juga sangat penting bagi murid agar murid bisa berkembang sesuai dengan kodrat yang ada pada dirinya. Untuk itu, dibutuhkan bimbingan, tuntunan seorang guru dalam membekali murid memilki kompetesi sosial dan emosionalnya. Sebagai seorang penuntun dan pembimbing sudah barang tentu guru harus mampu menjadi teladan bagi murid-muridnya.
Pembelajaran sosial dan emosional diberikan kepada murid dengan perencanaan yang dibuat oleh guru. Pembelajaran sosial dan emosional bisa diimplementasikan secara terintegrasi dalam pembelajaran di kelas. Artinya Kompetensi sosial dan emosional (KSE) bisa diajarkan Bersama dengan perencanaan pembelajaran kita di kelas. Kita bisa memilih satu atau lebih KSE yang ingin kita ajarkan tentu dengan memperhatikan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran yang kita gunakan, keluasan materi pelajaran yang ingin kita sampaikan dan lain sebagainya.
Pembelajaran sosial dan emosional juga bisa diajarkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi murid sehingga mampu meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis. Untuik itu dibutuhkan tiga hal mendasar yaitu (1) pemahaman tentang konsep pembelajaran sosial dan emosional; (2) pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness); dan (3) pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan di sekolah.
Pembelajaran Kompetensi sosial dan emosional bisa diterapkan di tingkat kelas maupun di tingkat sekolah. Di tingkat kelas, pembelajaran KSE dikhususkan untuk murid dan di tingkat sekolah bisa diwujudkan pada rekan kerja atau teman sejawat baik pendidik maupun tenaga kependidikan. Sebagai contoh Perubahan yang akan saya terapkan di kelas untuk murid-murid saya dan perubahan di tingkat sekolah untuk rekan sejawat adalah berupaya untuk mengembangkan murid untuk memiliki kompetensi sosial dan emosional yang pada proses pembentukannya akan saya integrasikan dalam pembelajaran di kelas serta bagi rekan sejawat berupa keteladanan dan berkolborasi dengan mereka untuk belajar Bersama mengembangkan kompetensi sosial dan emosional.
Selama ini, ternyata banyak paradigma yang kurang tepat tentang pembelajaran kompetensi sosial dan emosional. Banyak anggapan bahwa kompetensi sosial dan emosional hanya disampaikan dalam mata pelajaran tertentu saja seperti Pendidikan agama, Pendidikan kewarganegaraan dan mapel sejenis lainnya ataupun kolaborasi diantara beberapa mata pelajaran tersebut. Selain itu juga masih ada anggapan bahwa pembelajaran kompetensi sosial dan emosional tidak perlu diajarkan dengan perencanaan pembelajaran terlebih dahulu, tetapi secara langsung dicontohkan atau disampaikan dalam pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas.(*)
–>